Sepp Blatter, FIFA president, memberikan Real Madrid penghargaaan
untuk kategori tim sepak bola terbaik di dunia pada abad ke 21. Inilah
cerita nyata apa yang membuat Real Madrid begitu “sukses” di abad ke 21
ini.
Ironiknya, Tim Sepak Bola Madrid F.C didirikan oleh dua
orang yang berasal dari catalonia yang telah lama tinggal di ibukota
Spanyol. Di tahun tahun pertamanya, Madrid F.C adalah salah satu tim di
spanyol yang sangat penting bersama tim Catalan F.C. , sekarang
bernama F.C Barcelona dan Tim Basque Athelic Club. Ketiga tim ini
mendominasi tahun tahun pertama sepak bola spanyol.
Salah satu
Ciri Khas dari sepak bola Spanyol adalah koneksi timnya dengan politik.
Ketika Tim Barcelona dan Tim Athletic sukses mewakili nasionalitasnya
terhadap daerah Catalonia sedangkan, Tim Madrid F.C menjadi symbol
pemerintahan sentral. Sebagai konsekwensinya. Raja Spanyol, Alfonso
XIII, memberikan Tim Madrid C.F. gelar “the Real” (Royal) di tahun
1920
Dekade 20 an adalah tahun-tahun yang menegangkan bagi
Spanyol. Di tahun 1921, Raja Alfonso XIII mendukung Coup d’etat ,
pemberontakan, yang berakhir dengan melemahnya system demokrasi di
Spanyol terhadap diktaktor militer yang menjadi ciri khas dari system
sentralism dan penekanan terhadap kebudayaan lainnya, dalam hal ini
kebudayaan Catolonia dan Basque ditandai sebagai musuh Pemerintah
spanyol saat itu.
Sepak Bola adalah olahraga yang besar di
spanyol dan kebesarannya inilah membuat sepak bola menjadi sarana
politik di beberapa daerah penting di spanyol.
Ketika Tim Real
Madrid menikmati dukungan Raja Diktaktor Spanyol, F.C. Barcelona
ditekan oleh kekuatan militer karena mereka menegakan Simbol Negara
Catalonia di stadium tuanya, Stadium of Les Corts. Akar akar inilah
awal dari permusuhan terbesar di dunia sepakbola spanyol dekade ini.
Fascist
Itali dan Nazi Jerman, didukung oleh Jendral Franco yang saat itu
memegang peranan penting bagi pemerintahan spanyol.penyebaran ideology
fascism ke negara Eropa lainnya merupakan sekutu penting dan berguna
dimasa perang Eropa saat itu. Setelah perang selama 3 tahun,Kelompok
Fascism menguasai Spanyol. Perang ini juga mempunyai dampak bagi sepak
bola. Presiden Republik Barcelona, Josep Sunyo, telah di bunuh oleh
tentara Fascist karena ide politiknya.
Negara Fascist yang baru
memaksa Tim Catalonia mengganti nama tim mereka menjadi Barcelona F.C.
Negara memaksa Barcelona F.c. memakai identitas spanyol di tim mereka.
Negara menganggap Barcelona mengancam dan membayahakan institusi mereka
dan negarapun ikut mengatur pencalonan presiden di tim sepak bola
Barcelona yang biasanya dipilih secara demokrasi. Di waktu yang sama
bendera tim Catalan harus dihilangkan dari lambang tim sepak bola
Barcelona.
Banyak perubahan yang terjadi di Madrid saat itu.
Seperti pada umumnya yang terjadi dalam pemerintahan diktaktor, olah
raga adalah sarana propaganda yang baik untuk mempromosikan kekuasaan.
Tim
Real Madrid menjadi lambang inti dari kekuasaan negara bagian Fascist,
negara bagian yang paling berkuasa atas Catalonia dan Basque Country,
dengan system pemerintahan sentralism. 40 Tahun pertama Sepak Bola di
Spanyol di kuasai oleh Tim Barcelona dan Athelic, tetapi sekarang
keadaannya berubah.
Di tahun 1943 ada berita yang menghebohkan
sepakbola spanyol.Tim Barcelona yang terbukti kuat di era itu dan telah
memenangkan pertandingan leg pertama Copa Spanyol di Les Cord dengan
skor 3-0,mereka diharuskan mengalah dipertandingan Leg kedua.Para
pemain Barcelona dan keluarga diancam akan dicelakai oleh polisi
militer bila mereka tidak mengalah. Pertandingan kedua berakhir dengan
hasil yang aneh 11-1 untuk kemenangan Real madrid. Negara Bagian
Fascist tidak mentoleransikan pertandingan yang di dominasi oleh Tim
Barcelona,Tim yang tidak pernah menyembunyikan identitas negara
Cataloniannya.
Ketika Kedua tim, Barcelona dan Real Madrid, tumbuh
dan memerlukan stadium besar, Tim real Madrid diberikan lahan di
Santiago Bernabeu dan dapat membangun stadiumnya dalam waktu 3 tahun
sedangkan Tim Barcelona harus menderita dibawah aturan negara dan
project Camp Nou-nya di tunda selama 10 tahun. Hal yang sangat lah
penting bagi Tim sepak bola karena pendapatan utama mereka dalam setiap
dekade berasal dari penjualan tiket pertandingan sepak bola. Ketika
Real Madrid bisa menikmati stadium yang besar, Tim Barcelona harus
bermain di stadium tuanya, studum Les Cort.
Tim Barcelona
mendominasi liga spanyol selama 10 tahun terakhir berkat usaha Ladislao
Kubala dan juga Alfredo Di Stefano pemain yang mereka dapat dari
Argentina. Di saat yang bersamaan, Tim Real Madrid mengklaim bahwa
mereka telah menandatangi kontrak dengan Di Stefano. Isi surat
perjanjian ini ditentang oleh FIFA yang tidak mempunyai kekuasaan waktu
itu.
merasa respon mereka tidak didengar oleh Fifa,Pemerintah
Spanyol ikut campur tangan dan mereka membuat keputusan yang aneh untuk
memaksa Di Stefano bermain di Tim Madrid. Tim Barcelona melihat ini
sebagai suatu ancaman dan perusakan harga diri, tetapi mereka harus
melepaskan Di Stefano untuk bergabung ke Tim Real Madrid setelah
lagi-lagi mendapatkan tekanan dari negara.
Di Stefano menjadi pemain sepakbola paling bersinar saat itu. itulah sebab akibat mengapa Real Madrid Berjaya di tahun 50-an.
Tim
Real Madrid adalah Tim sepakbola yang masih menganut ideology Fascist.
Tim Barcelona, tanpa stadium besarnya selama bertahun tahun, telah di
tekan oleh masalah ekonomi dan harus menjual pemain bintang mereka
seperti Luis Suarez untuk menyelamatkan klub dari kehancuran.
Di
Tahun 70-an, Tim Barcelona yang tidak pernah lagi memenangkan title
Liga selama 14 tahun mengontrak pemain asal belanda Johan Cruyff,
bintang besar saat itu. Tim Real Madrid mencoba ingin mengontrak pemain
asal Belanda ini, tetapi Johan Cruyff menolak untuk bergabung dan
sebagai gerakan pemberontakan dia menerima kontrak dari Tim Barcelona.
Keputusan dari pemain ini sangat menantang Tim Real Madrid yang memiliki
dukungan besar dari pemerintah. Tetapi sekali lagi pemerintah Spanyol
turut campur dengan menolak ijin tinggal bagi pemain Belanda ini
sehingga dia gagal bertanding di tahun 1973 sampai November 1974. Hal
ini bukan masalah bagi Cruyff karena Tim Barcelonannya bermain fantastik
pada tahun itu dan hasil yang sangat bersejarah 5-0 di Santiago
Bernabeu merupakan pukulan terakhir sang diktaktor tua yang meninggal 1
tahun kemudian.
Di Tahun 1977, Konstitusi Spanyol mendukung
kembalinya demokrasi. dan ideology fascist harus dihancurkan! Spanish
FA adalah salah satunya.hebatnya, Pada saat itu Tim Real Madrid masih
bisa menikmati “bantuan” dari berbagai Pihak untuk beberapa tahun
berikutnya.
Di masa pemerintahan Ramón Mendoza dan Lorenzo Sanz
membawa dampak ekonomi yang jelek untuk Tim Real Madrid yang hampir
bangkrut. Ketika Florentino Pérez memenangkan kursi kepresidenan tim
Real madrid, dia setuju untuk bekerja sama dengan pemerintah
konservative untuk menyelamatkan Real Madrid dari kehancuran.
Rencana ini dibagi dua cara:
Pertama:
mereka akan mengubah tanah untuk bermain untuk didirikan bangunan
skyscraper untuk perkantoran,ini berguna untuk meningkatkan harga tanah
ini. Sekali lagi negara bagian menyelamatkan tim sepak bola. Syaratnya
tanah ini akan dibangun bertahap dan harus dihindari fakta kalau tanah
ini diberikan secara Cuma Cuma kepada tim sepakbola Real Madrid.
Pendapatan yang besar ini akan digunakan untuk projek “galactico”.
Kedua:
Bila tidak cukup dana,pemerintah akan menyiapkan pertolongan kedua
untuk tim sepakbola kebanggaan ibukota spanyol. Gaji untuk Tim
“Galactico” sangatlah besar dan pemerintah konservative akan membuat
kebijaksanaan pajak baru untuk menarik pajak rendah kepada warga asing.
Tim yang paling diuntungkan dengan kebijakan pajak baru ini adalah Tim
Real Madrid.
Fakta yang benar-benar terjadi di tim sebesar Real
Madrid adalah sebuah kriminal ideology yang sampai saat ini tidak bisa
hilang dari Negara spanyol.Apa yang mereka tidak bisa bangun dapat
mereka lakukan melalui “kantor-kantor gelap” militer pemeritahan. Ini
adalah cerita nyata.